Rabu, 26 Februari 2025

USAHA BUDIDAYA IKAN MAS KOKI

LAPORAN

USAHA BUDIDAYA IKAN MAS KOKI ORANDA DI DESA WAJAK LOR KECAMATAN BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG





KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga laporan ini dapat tersusun hingga selesai. Laporan ini membahas tentang “ USAHA BUDIDAYA IKAN MAS KOKI ORANDA DI DESA WAJAK LOR KECAMATAN BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG “ Dan di harapkan dapat memberi pengetahuan dan menambah wawasan bagi siapapun yang membaca laporan ini.  

    Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan saran baik materi maupun pikirannya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih sedalam - dalamnya.  

    Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.  

Kediri, 01 Januari 2024



Penyusun


DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 

1.1 Gambaran Umum Usaha

1.2 Tujuan dan Manfaat Praktikum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Potensi Agribisnis Ikan di Indonesia

2.2 Permasalahan Ikan di Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Praktikum

3.2 Sumber Data

3.3 Metode Pengumpulan Data

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Lokasi Kunjungan Ikan

4.2 Sistem Agribisnis Ikan

4.2.1 Subsistem Hulu / Up-stream

4.2.2 Subsistem Budidaya / On-farm

4.2.3 Subsistem Hilir / Down-stream

4.2.4 Subsistem Penunjang / Supporting system

4.3 Analisis Biaya Dari Ikan

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Usaha

    Indonesia memiliki potensi menjadi pengekspor ikan hias dunia dengan meningkatnya permintaan ikan hias dari negara pengimpor yaitu Singapura, Jepang, Amerika serikat, Malaysia dan Tiongkok. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati ikan hias baik dari perairan tawar maupun laut (Prasetyo dan Sinansari 2016). Oleh karena itu ikan hias sebagai salah satu potensi sumberdaya perairan Indonesia yang terus dikembangkan dan menjadi salah satu komoditas alternatif dalam bidang budidaya perikanan. Ketersediaan ikan hias sebagai komoditas ekspor pada tingkat eksportir selalu lebih kecil daripada permintaan dari luar negeri. Usaha budidaya ikan hias air tawar berpeluang besar untuk terus dikembangkan dan ditingkatkan melalui pembenihan maupun pembesaran yang efektif.

    Dari sekian banyak ikan hias air tawar yang ada di Indonesia, ikan koki (Carassius auratus) adalah ikan yang cukup banyak dibudidayakan. Ikan koki termasuk jenis ikan yang sudah ada sejak lama atau bahkan bisa dibilang menjadi jenis ikan yang pertama kali dipelihara sebagai ikan hias. Ikan hias asal negeri Cina ini memiliki perawakan yang sangat lucu dan menyenangkan untuk dipandang. Gaya berenang santai dan merayap di air terlihat anggun (Darti Satyani Lesmana dan Deden Daelami; 2009). Dari sisi mutu sebenarnya ikan koki Indonesia masih kalah jika dibandingkan ikan koki impor. Hal ini disebabkan teknik pemeliharaan dan pembenihan di Indonesia yang belum maksimal (Wisnantara et al., 2006 : 13)

    Pada tahun 2008, permintaan pasar untuk ikan mas koki sangat tinggi. Indonesia menempati peringkat kelima eksportir ikan hias dunia dengan pangsa pasar 7%. Peringkat pertama eksportir ikan hias adalah Singapura dengan pangsa pasar 22,8% disusul dengan pangsa pasar Malaysia 11%. Data dari tahun 2008, Kota Tulungagung adalah pusat budidaya ikan mas koki terbesar di Indonesia dengan total produksi tahunan menembus angka 6.732.000 ekor dimana ribuan ekor ikan mas koki kemudian diekspor ke luar negeri. Oleh karena itu sangat dibutuhkan untuk mengetahui ilmu pengetahuan tentang budidaya perikanan khususnya pada Teknik pembenihan ikan mas koki (Daniel 2012).

    Berdasarkan data dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tulungagung tahun 2014 menunjukkan bahwa produksi ikan mas koki di Tulungagung pada tahun 2014 mengalami penurunan hingga triwulan ketiga. Triwulan I produksi ikan mas koki sebesar 7.215.197 ekor, pada triwulan II berjumlah 5.409.062 ekor dan pada triwulan III sebesar 4.466.859 ekor. Penurunan ini disebabkan berbagai hal, seperti kurangnya ketersediaan benih, cuaca yang tidak menentu, dan lain-lain. Meskipun seperti itu, tetapi permintan ikan mas koki di Tulungagung masih cukup tinggi, terbukti dengan adanya para tengkulak yang langsung mendatangi pembudidaya ikan mas koki untuk membeli ikan mas koki, sehingga pembudidaya tidak kesulitan untuk memasarkan ikan mas koki.

    Kondisi ikan mas koki di Desa Wajak Lor, produksinya mengalami fluktuasi karena berbagai faktor seperti cuaca yang tidak menentu, kurangnya modal yang digunakan, serangan penyakit, ketersedian benih ikan yang kurang, dan lain-lain. Pembudidaya ikan mas koki berupaya untuk mengatasi permasalahan produksi ikan mas koki yang tidak menentu dengan melakukan perawatan dan pengawasan rutin dalam pemeliharaan ikan mas koki, memaksimalkan kondisi sarana dan prasarana yang ada. Produksi yang kurang menentu pastinya akan mempengaruhi pendapatan pembudidaya itu sendiri. Pendapatan pembudidaya saat ini haruslah diperhatikan, karena banyak penduduk yang tinggal di desa yang bergerak di sektor pertanian/perikanan. (Fakhrur, 2015) 

    Pembudidaya ikan mas koki di Desa Wajak Lor masih kesulitan dalam memenuhi kebutuhan benih ikan mas koki, karena kondisi cuaca yang tidak mendukung untuk membuat benih ikan mas koki, dan kualitas SDM yang perlu ditingkatkan, sehingga para pembudidaya ikan harus mencari benih ikan dari pembudidaya lain yang mampu menghasilkan benih ikan mas koki. Keberhasilan hidup benih ikan mas koki sampai dengan panen rata rata sekitar 80 % dari jumlah benih ikan yang ditebar/dibudidayakan. Pembudidaya ikan mas koki juga sering mengeluhkan serangan penyakit yang menyerang ikan mas koki, karena bisa merusak kualitas dari ikan mas koki. Pemeliharaan ikan mas koki memang membutuhkan ketelatenan dan perawatan lebih jika dibandingkan dengan ikan hias lainnya agar mendapatkan kualitas ikan mas koki yang baik, seperti pembersihan kolam, pemberian pakan yang berbeda disesuaikan dengan usia ikan mas koki, mengatur suhu air agar ikan tidak mudah terserang penyakit. Dari berbagai kondisi ikan mas koki yang berada di Desa Wajak Lor, dibutuhkan suatu cara atau strategi pengembangan untuk meningkatkan produksi ikan mas koki agar bisa memenuhi permintaan konsumen.

    Upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat yaitu dengan melakukan kegiatan budidaya ikan hias, keberhasilan suatu kegiatan budidaya sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu penanganan induk, pemijahan, pengelolaan telur, pengelolaan larva, pengelolaan benih, pakan dan kualitas air.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengelolaan budidaya ikan mas koki di Desa Wajak Lor Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung.

Untuk mengetahui faktor faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan pembudidaya ikan mas koki di Desa Wajak Lor Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung.

Manfaat Penelitian

Dapat menjadi pertimbangan untuk para pembudidaya ikan mas koki dalam mengembangkan usahatani budidaya ikan.

Dapat menjadi referensi untuk para pembaca yang akan melakukan penelitian mengenai pembudidaya ikan mas koki.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Potensi Agribisnis Ikan di Indonesia

Potensi ternak budidaya ikan mas koki oranda :

Harga jual stabil

Ikan mas koki menjadi salah satu primadona atau jenis yang dicari oleh beberapa pecinta ikan hias. Maka dari itu harga dari ikan mas koki masih dominan stabil bahkan ada beberapa jenis yang mengalami kenaikan harga. Harga merupakan salah satu faktor utama dimana banyak pecinta ikan hias yang mau berbudidaya ikan dikarenakan harga yang terus stabil dan jarang mengalami penurunan.

Pemasaran mudah

Dalam pemasaran ikan mas koki dapat dikatakan mudah dikarenakan ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan pada proses pemasaran diantaranya yaitu dengan cara menjualnya ke pasar dan mayoritas para pembudidaya biasanya  langsung menawarkan kepada pengepul. Juga dapat dipasarkan langsung ke pecinta ikan hias.

Tersedianya sarana dan prasarana

Keberhasilan budidaya sangat didukung dengan tersedianya sarana dan prasarana. Sarana dan pra sarana yang baik akan menentukan keberhasilan budidaya yang dijalankan. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam budidaya meliputi Budidaya ikan hias bisa dilakukan dengan beberapa jenis wadah, seperti benih , kolam, bak, yang terbuat dari tembok, hingga kolam terpal.

Permintaan konsumen tinggi

Permintaan konsumen tinggi bisa meningkatkan semangat pembudidaya dalam membudidayakan ikan mas koki agar produksi ikan mas koki bisa memenuhi permintaan konsumen yang didukung dengan kualitas ikan mas koki yang baik. Permintaan konsumen juga akan berpengaruh terhadap harga jual ikan dan kegiatan budidaya selanjutnya karena pembudidaya dituntut untuk bisa memenuhi permintaan konsumen, meskipun pada kenyataannya di daerah penelitian, produksi ikan mas koki belum bisa memenuhi permintaan.

Pengalaman pembudidaya baik

Sering kali seseorang memulai usaha budidaya tanpa dibekali dengan ilmu pengetahuan yang cukup. Jika ilmu dasarnya belum dikuasai dengan baik, hal tersebut bisa menyebabkan akibat yang fatal, bahkan bisa menyebabkan traumatis pada diri sendiri. Jadi, jika sudah yakin ingin menjalankan usaha, sebaiknya bekali diri dengan ilmu pengetahuan yang memadai. Setidaknya pahami ilmu dasarnya terlebih dahulu. Setelah mampu memahami pengetahuan dasarnya, bisa mempelajari hal pendukung lainnya sambil menjalankan usaha.

2.2 Permasalahan Ternak/Ikan di Indonesia

Permasalahan yang dihadapi :

Kondisi cuaca buruk

Kondisi cuaca yang buruk merupakan hal yang sulit di atasi oleh pembudidaya, selain itu cuaca juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan ikan mas koki. Musim pancaroba atau peralihan cuaca tidak sesuai dengan ikan mas koki, mengakibatkan ikan banyak yang mati yang berakibat penurunan produksi, selain itu perubahan cuaca yang tidak menentu juga mengakibatkan ikan mudah mati karena suhu dikolam berubah - ubah.

Ketersediaan modal kurang

Faktor yang mempengaruhi kinerja suatu industry salah satunya meliputi modal. Modal dalam setiap kali melakukan produksi sangat berperan penting dalam menjalankan usaha. Permasalahan modal dalam tiap kali budidaya ikan mas koki meliputi sulitnya memperoleh pinjaman modal dan perawatan alat budidaya ikan mas koki. Oleh karena itu dibutuhkan modal usaha yang besar untuk dapat meningkatkan kinerja usaha pada perikanan.

Sulit melakukan pembenihan

Usaha pembenihan merupakan kegiatan budidaya ikan mas koki yang cukup sulit untuk dilakukan. Hal ini sebabkan oleh adanya perlakuan unsur kebiasaan induk ikan mas koki pada saat pemijahan atau perkawinan dan perawatan larva yang sangat riskan terhadap kondisi lingkungan yang buruk. Selain itu, diperlukan keterampilan khusus dalam proses pemijahan ikan mas koki yang dilakukan dengan bantuan hormon. Untuk menjadi pembenih yang baik, harus menguasai beberapa teknik pembenihan yang sesuai dengan jenis ikan hias  yang dipilih. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam proses pemijahan, yaitu memilih induk, jenis pemijahan, teknik pemijahan, dan teknik memelihara benih.

Serangan penyakit, bakteri dan jamur

Jenis penyakit ikan hias koki merupakan hal yang perlu diketahui bagi para pemilik ikan hias. Pasalnya, ada berbagai macam penyakit yang dapat menyerang ikan hias, salah satunya adalah bintik putih. ikan hias dapat terserang protozoa atau parasit. Biasanya ikan yang terkena protozoa atau parasit tampak lebih pucat, mengalami penurunan nafsu makan, gerakan menjadi lebih lambat dan sering menggosok-gosokkan tubuhnya pada dinding kolam.

Bintik Putih

Penyakit bintik putih atau white spot merupakan salah satu penyakit yang sering dialami oleh ikan hias. Penyakit bintik putih disebabkan oleh serangan parasit atau protozoa yang menempel pada tubuhnya. Serangan parasit atau protozoa dalam taraf yang cukup parah dapat membuat ikan cenderung menggosokkan tubuhnya ke dinding akuarium sehingga tak jarang tubuhnya mengalami luka.

Insang Merah

Penyakit ikan hias yang dikenal dengan nama inflamed gills ini timbul karena keracunan nitrat yang dialami ikan. Ikan yang mengalami penyakit ini ditandai dengan insang yang berubah menjadi merah dan tidak tertutup rapat. Penyakit ini membuat ikan kesulitan bernafas sehingga membuat ikan terlihat mengambang di permukaan air.

Infeksi Jamur Kulit

Ikan hias yang terserang infeksi jamur kulit ditandai dengan adanya gumpalan kapas pada tubuhnya. Sebelum muncul gumpalan kapas, biasanya terlihat bercak putih pada sirip. Ikan yang mengalami penyakit ini biasanya mengalami penurunan nafsu makan dan terlihat lesu saat berenang.

Sisik Mengembung

Ketika ikan terlihat mengalami pembengkakan dan sisik yang mulai terlepas dari tubuhnya, maka dapat dipastikan ikan mengalami penyakit sisik mengembung. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang berasal dari air dalam akuarium.

Swim Bladder Disease

Penyakit ikan hias satu ini membuat kantung renang pada ikan mengalami kelainan sehingga membuat ikan kesulitan untuk berenang secara normal. Penyakit ini disebabkan oleh serangan bakteri yang berasal dari dalam akuarium.

Fin Rot

Saat sirip ikan hias terlihat sobek dan membusuk, maka ikan hias tersebut terserang penyakit fin rot atau sirip ekor busuk. Penyakit satu ini disebabkan oleh kurangnya perawatan pada ikan. Penyakit ini cukup berbahaya karena dapat menular ke ikan lainnya yang ada di dalam akuarium yang sama.

Pop Eye

Penyakit pop eye atau mata menggembung (exophthalmia) merupakan penyakit ikan hias yang membuat mata ikan terlihat menggembung dan menonjol. Penyakit ini dapat disebabkan oleh benturan yang terjadi di kepala ikan atau berkelahi dan terserang ikan lainnya. Tak hanya itu, penyakit ikan hias satu ini juga dapat disebabkan oleh serangan bakteri, jamur, dan parasit.


BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Lokasi dan Waktu Praktikum

    Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Wajak Lor Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung sesuai dengan judul pembahasan diatas yang dilakukan secara sengaja, karena ikan mas koki di Tulungagung merupakan salah satu komoditi unggulan, salah satu tempat budidayanya di Desa Wajak Lor. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2024.

3.2 Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari sumber primer dan sekunder.

Data Primer

    Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari sumbernya langsung, data primer ini bisa disebut juga sebagai data langsung. Data primer yang digunakan diperoleh dari pengamatan langsung di lokasi dan wawancara langsung terhadap pembudidaya ikan mas koki di Desa Wajak Lor Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung.

Data Sekunder

    Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek yang diteliti, karena data tersebut biasanya sudah mengalami pengolahan lebih lanjut atau telah mengalami modifikasi. Data sekunder digunakan untuk melengkapi data primer yang sesuai dan relevan dengan penelitian yang dilakukan. Data sekunder juga diambil dari berbagai buku yang menjelaskan budidaya ikan mas koki, penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, buku-buku pendukung, akses internet serta berbagai informasi yang diperoleh dari instansi-instansi yang terkait 

3.3 Metode Pengumpulan Data

    Untuk memperoleh data yang diinginkan agar dapat membuat dan mempermudah penelitian yang dilakukan, maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

Metode Observasi

    Observasi merupakan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2010). Dalam penelitian ini, peneliti datang langsung ke lokasi penelitian yaitu budidaya ikan mas koki milik Bapak rojak yang berlokasi di Desa Wajak Lor, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur untuk melihat proses kegiatan usaha yang dilakukan dan memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian.

Metode Wawancara

    Wawancara (interview) adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh infomasi langsung dari sumbernya (Riduwan, 2010). Dalam penelitian ini peneliti melakukan interview terhadap produsen untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian.

Studi Pustaka

    Studi pustaka yaitu data atau informasi yang bersumber dari buku, artikel, makalah, jurnal ilmiah dan lainnya yang membahas objek bahasan yang sama, guna memperoleh data yang akan menunjang peneliti dalam materi pembahasan.

Studi Dokumentasi

    Studi dokumentasi sangat membantu untuk melengkapi data dalam hal pengecekan kebenaran informasi atau data yang diperoleh peneliti melalui observasi. Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam studi dokumentasi ini yaitu melakukan pengambilan gambar atau foto di lokasi penelitian.


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Lokasi

    Budidaya ikan mas koki oranda ini merupakan usaha yang didirikan sendiri atau usaha perorangan, yang lokasinya berada di Rt/Rw 03/02 Dsn. Bayanan, Desa Wajak lor, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Budidaya ikan mas koki oranda ini berdiri sejak tahun 2015. Budidaya ini sempat vakum beberapa tahun dikarenakan adanya beberapa faktor salah satunya yaitu penyakit yang terus menyerang pada ikan yang menyebabkan kerugian pada pembudidaya. Iklim cuaca juga sangat berpengaruh terhadap kondisi kelangsungan hidup ikan mas koki, karena adanya perubahan iklim yang  buruk maka mengakibatkan banyak terdapat ikan yang mati.

    Budidaya ikan hias mas koki ini awal mula didirikan berdasarkan hobi dan memanfaatkan kolam yang ada. Usaha ini bergerak dibidang budidaya ikan hias mas koki. Dengan berjalannya waktu, para pembudidaya di Desa Wajak Lor ini mulai memiliki banyak relasi yang membuat usaha yang dijalankan banyak mengalami perkembangan. Pengelolaan usaha budidaya ikan mas koki memiliki masa panen setiap 3 bulan sekali dimulai dari pengembangbiakkan, pembenihan, hingga pembesaran.

4.2 Sistem Agribisnis Ikan Koki

4.2.1 Subsistem Hulu/Up-stream(off farm)

    Subsistem hulu meliputi kegiatan ekonomi yang menghasilkan dan memperdagangkan sarana produksi pertanian primer seperti industri pupuk, obat - obatan, benih atau bibit, alat dan mesin yang digunakan serta produk industri lainnya (Zulhardi, 2020). Sarana dan prasarana dalam budidaya ikan adalah segala jenis bahan dan peralatan perikanan yang berfungsi sebagai komponen utama atau pendukung dalam proses produksi perikanan budidaya.

 Sarana dan prasarana yang digunakan dalam budidaya ikan koki di Desa Wajak Lor yaitu berupa :

Pengadaan Bibit

Pengadaan bibit adalah salah satu bagian dari kegiatan budidaya ikan dengan cara mengawinkan indukan untuk mendapatkan anakan yang siap dipasarkan. Dalam melaksanakan kegiatan usaha perikanan budidaya yang berkelanjutan (sustainable) penerapan tata cara budidaya ikan yang baik harus dimulai dari kegiatan pembenihannya. Pembenihan ikan merupakan usaha untuk menghasilkan benih ikan yang nantinya akan digunakan pada segmen pembesaran (Usni dan Deni, 2013). Dalam fase pembesaran di Desa Wajak Lor memulai pemeliharaan dari ukuran benih. Jumlah bibit yang digunakan dalam usaha ini yaitu ada 1.000 bibit.

Obat-Obatan

Obat merupakan tindakan untuk antisipasi karena penyakit pada ikan bisa datang secara mendadak. Jika penanggulangannya tidak cepat akan berakibat fatal, yaitu kematian pada ikan. Obat-obatan yang bisa digunakan dalam pembenihan ikan jenisnya sangat beragam. Beberapa contohnya anatara lain formalin, methylene blue, malachit green, dan Kalium Permanganat (PK). Jika ikan koki terkena kutu, pengobatan yang dilakukan pemilik usaha budidaya ikan di Desa Wajak Lor, yaitu dengan menggunakan obat……

Air

Air dalam budidaya ikan di Desa Wajak Lor mempunyai peranan sangat penting. Dalam kegiatan pembenihan ikan, air merupakan salah satu faktor produksi yang sangat berpengaruh dalam kegiatan pembenihan. Sumber air dapat berasal dari sungai, irigasi, atau sumur. Kuantitas air yang banyak dapat melancarkan kegiatan pembenihan, serta kualitas airnya pun harus baik misalnya jernih, kandungan oksigennya tinggi, dan tiak mengandung unsur-unsur yang membahayakan kelangsungan hidup ikan.

Pakan

Pakan digunakan sebagai sumber energi dan nutrisi untuk pertumbuhan ikan koki di Desa Wajak Lor. Pakan yang digunakan pembudidaya di Desa Wajak Lor yaitu pakan alami dan Pakan buatan. Pakan alami adalah pakan yang terbentuk secara alamiah, baik di alam maupun di lingkungan tertentu yang sengaja disiapkan oleh manusia. Sedangkan makanan buatan adalah makanan yang dibuat oleh manusia dengan bahan yang komposisitertentu sesuai dengan kebutuhan. (Rika, 2008).

Kolam

Kolam merupakan tempat untuk wadah budidaya di dalam perikanan. Kolam yang digunakan untuk wadah budidaya ikan koki di Desa Wajak Lor yaitu terbuat dari semen dan berbentuk kotak, yang diisi dengan ikan koki oranda dan ada sedikit campuran ikan ranchu.

Serokan ikan

Serokan ikan adalah alat yang digunakan untuk mengambil ikan pada saat pengurasan kolam. Alat ini juga penting dalam budidaya ikan, agar waktu pengambilan ikan bisa dilakukan dengan mudah.

Serokan air

Serokan air adalah alat yang berfungsi untuk menyingkirkan (membersihkan) air dan lumut didalam kolam saat melakukan kegiatan pengurasan kolam agar bersih.

Saringan

Saringan ikan juga sangat dibutuhkan saat melakukan budidaya ikan. Saringan ini berfungsi untuk memindahkan ikan dari tempat satu ketempat lain saat pengurasan kolam.

Timba

Timba merupakan alat untuk menimba atau mengambil air. Dalam budidaya ikan koki ini timba dibutuhkan untuk mengambil air dari kolam lain untuk menyiram atau membersihkan dinding (pinggiran) tembok kolam.

Sanyu

Sanyu adalah mesin yang berfungsi sebagai alat untuk menyedot air bersih dari sumbernya untuk dialirkan di kolam yang sudah dibersihkan.

4.2.2 Subsistem Budidaya/On-farm

Subsistem budidaya atau on farm yang pada masa lalu disebut pertanian primer, merupakan kegiatan proses produksi mulai dari pengolahan tanah, penanaman sampai pada pemanenan dan pasca panen. Dengan kata lain pada kegiatan usahatani melibatkan tiga komponen utama,  yaitu :  petani, tanah dan tanaman atau ternak atau ikan yang disebut dengan tri tunggal usahatani. (Zulhardi, 2020)

1. Lokasi Kolam

Untuk lokasi kolam yaitu berada di Desa Wajak Lor, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. Wilayah Desa Wajak Lor terletak pada wilayah dataran rendah dengan luas 160.760 Ha. Pusat pemerintahan desa Wajak lor terletak di dusun Bayanan RT 03 / RW 03 dengan luas area lahan sebesar 0,07 Ha. Jumlah penduduk desa Wajak sebanyak 4489 jiwa, yang terkenal di 2 Dusun yaitu Dusun Bayanan dan Karang Gayam, 5 RW dan 30 RT. Desa Wajak Lor berbatasan langsung dengan Desa Kepuh disebelah utara, Desa Karangrejo disebelah timur, Desa Wajak Kidul disebelah selatan, dan Desa Serut disebelah barat. Adapun potensi yang terkenal yang ada di Desa Wajak Lor, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung yaitu sangkar burung, jamu racikan tradisional yang masih dilestarikan hingga saat ini, serta ikan hias maupun ikan konsumsi. Untuk ikan konsumsi yang biasanya dibudidayakan yaitu nila, gurame, lele, dan lain sebagainya. Dan untuk ikan hias banyak sekali macamnya, ada ikan hias koi, ikan cupang, dan yang sedang naik daun yaitu ikan hias mas koki. Sebagian besar masyarakat desa Wajak Lor melakukan pembudidayaan ikan mas koki.

2. Manajemen Pengelolaan

Pembersihan kolam

Persiapan kolam yang dilakukan oleh pembudidaya ikan koki di Desa Wajak Lor diantaranya :

Membersihkan lumut atau kotoran yang ada di dalam kolam sebelum kolam digunakan. Pembudidaya sudah memiliki kolam sendiri, sehingga persiapan yang dilakukan cukup dengan membersihkan kolam yang ada.

Mengisi kolam dengan air bersih kemudian mendiamkan selama ± 24 jam untuk mengendapkan kandungan yang berlebih pada air. Pembudidaya melakukan pengisian air ketika pagi hari, agar keesokan harinya bisa langsung ditebari benih ikan, karena waktu yang sesuai untuk menebar ikan adalah pagi hari karena suhu yang sesuai dengan ikan mas koki yaitu antara 160 C – 300 C.

Pengisian yang dilakukan oleh pembudidaya berbeda-beda, disesuaikan dengan banyaknya benih yang akan ditebar, semakin banyak benih yang akan ditebar, pembudidaya akan meningkatkan ketinggian air pada kolam sehingga volume air kolam akan meningkat.

Menentukan jumlah benih ikan yang akan dibudidayakan

Jumlah ikan yang akan ditebarkan juga diperhatikan oleh pembudidaya, sebelum menentukan jumlah benih yang akan dibudidayakan, pembudidaya terlebih dahulu menentukan volume kolam yang akan digunakan dan padat tebar yang digunakan, sehingga kebutuhan benih akan dapat ditentukan. Penentuan kondisi dan kualitas benih sangat diperhitungkan karena akan menentukan hasil kedepannya. Pembudidaya mendapatkan benih dari pembudidaya lain. Jumlah benih yang digunakan oleh pembudidaya ikan di Desa Wajak Lor yaitu 1.000 ekor benih, penentuan jumlah benih yang digunakan didasarkan pada pengalaman dari pembudidaya selama ini, sehingga kebutuhan benih akan menyesuaikan kondisi kolam yang telah disiapkan. Jenis benih ikan mas koki yang digunakan adalah jenis ikan mas koki oranda.

Pemberian pakan

Pakan yang digunakan untuk budidaya pembesaran ikan koki di Desa Wajak Lor yaitu pakan alami dan pakan buatan. Pada ikan koki yang berumur kurang dari satu bulan diberi pakan alami sedangkan pada ikan koki yang berumur lebih dari satu bulan ikan koki diberi pakan buatan. Hal ini dilakukan   karena   pada   pakan   alami   lebih  mudah   dicerna   dibandingkan   dengan   pakan buatan, pakan alami memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan pakan buatan. Pakan alami yang digunakan dalam budidaya ini yaitu cacing sutera, sedangkan pakan buatan yang digunakan untuk ikan koki yaitu konsentrat pellet. Pemberian pakan pada ikan koki dilakukan pada pagi hari pukul 08.00 dan sore hari pada pukul 16.00.

Pemberian obat 

4.2.3 Subsistem Hilir/Down-stream (mencakup penjelasan mengenai produk yang dihasilkan, pengolahan/pasca panen, kemasan, pemasaran, dsb.) 

Subsistem hilir yaitu kegiatan ekonomi yang mengelola hasil pertanian primer menjadi produk olahan, baik dalam bentuk siap untuk dimasak atau dikonsumsi, beserta kegiatan pemasarannya baik pada pasar domestik maupun pasar internasional. (Zulhardi, 2020)

1. Panen

Menurut Partosuwiryo dan Warseno (2011), pemanenan ikan hasil pembesaran umumnya dilakukan secara total. Ikan mas dipanen berumur 3–4 bulan dengan berat 400–600 gram/ekor. Panen total dilakukan dengan cara mengeringkan kolam. Pemanenan dilakukan pada pagi hari atau sore hari saat keadaan tidak panas menggunakan serokan ikan.

Pemanenan ikan koki ada yang baru usia 1 bulan dipanen dan ada pula yang sudah usia 8 bulan dipanen. Panen dilakukan pada pagi atau sore hari saat suhu air dikolam rendah, sehingga ikan tidak stress pada waktu pemanenan. Sebelum dilakukan pemanenan ikan, terlebih dahulu dipersiapkan alat-alat tangkap dan sarana perlengkapannya. Beberapa alat tangkap dan sarana yang disiapkan diantaranya ember, serokan ikan, serokan air, saringan atau bak-bak penampungan yang berisi air bersih untuk penyimpanan benih hasil panen.

Pemanenan ikan koki ada 2 yaitu panen persial dan panen total. Panen persial di Desa Wajak Lor dilakukan dengan cara ikan di serok sebagian. Lalu ikan dihitung sesuai dengan permintaan   konsumen, setelah itu ikan dikemas dengan  menggunakan  plastik dengan ditambahkan air dan oksigen. Sedangkan panen total prosesnya yaitu menguras air dengan cara mengganti pipa outlet dengan pipa outlet yang berlubang atau dengan marangan, lalu ikan koki di serok semuanya. Setelah diserok ikan koki dipindahkan ke plastic dan dihitung lalu diberi oksigen dan di packing. Pemberian oksigen pada plastik packing bertujuan agar ikan tidak mati kekurangan oksigen ketika berada di perjalanan.

2. Pasca panen

Setelah selesai melalui proses pemanenan langkah selanjutnya yang dilakukan pembudidaya ikan koki di Desa Wajak Lor adalah penanganan pascapanen terhadap ikan yang dihasilkan. Ikan hasil tangkapan dalam keadaan segar dan prima diperlukan penanganan pascapanen. Pasca panen merupakan penanganan ikan setelah diambil dari media hidupnya mulai dari proses penyimpan, pengemasan hingga pengiriman. Proses pengangkutan merupakan salah satu kegiatan pasca panen yang berpengaruh besar terhadap ikan, karena jika pengangkutan tidak dilakukan dengan benar akibatnya akan fatal, ikan koki akan banyak yang mati

3. Pengemasan

Pengemasan adalah suatu cara untuk membuat ikan dalam kondisi nyaman, tidak rusak atau mati, mudah, praktis, yakni selama pengangkutan. Pengemasan yang dilakukan oleh pembudidaya ikan koki di Desa Wajak Lor yaitu dengan menggunakan plastik yang telah diisi air dan oksigen. Kegiatan pengemasan membutuhkan kehati-hatian saat pengangkutan agar ikan koki tetap dalam kondisi hidup hingga sampai ketangan pembeli.

4. Pemasaran

Dalam memasarkan ikan koki oranda ini, pembudidaya menjualnya ketengkulak ikan. Pemasaran ikan koki di Desa Wajak Lor tergolong mudah karena di Desa Wajak Lor pembudidaya atau tengkulak ikan koki jumlahnya banyak. Ikan akan dijual disaat harga ikan naik, jika harga pasar ikan masih rendah ikan tidak dijual dan akan dibudidayakan dulu.

4.2.4 Subsistem Penunjang/Supporting System

Subsistem penunjang (off farm) merupakan seluruh kegiatan yang menyediakan jasa bagi agribisnis, seperti lembaga keuangan, lembaga penelitian dan pengembangan, lembaga transportasi, lembaga pendidikam dan lembaga pemerintahan( kebijakan fiskal dan moneter, perdagangan internasional, kebijakan tata ruang serta kebijakan lainnya). (Zulhardi, 2020)

Budidaya ikan koki ini tidak memakai sistem penunjang. Usaha budidaya ikan koki dibangun dengan menggunakan modal pribadi pemilik usaha budidaya ikan koki. 


DAFTAR PUSTAKA

Daniel, S.P. 2012. Prospek Bertanam Nilam. Yogyakarta : Pustaka Baru Press. Halaman 1, 20, 86.

Fakhrur Roziq, M. 2015. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Dan Strategi Pengembangan Budidaya Ikan Mas Koki Di Desa Wajak Lor Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Fakultas Pertanian Universitas Jember

Lesmana, Darti Satyani dan Deden Daelami. (2009). Panduan Lengkap Ikan Hias Air Tawar Populer. Jakarta: Penebar Swadaya.

Partosuwiryo S dan Warseno Y. 2011. Kiat Sukses Budidaya Ikan Mas. Yogyakarta: Citra AjiParama. Saanin H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan 1. Bogor: Binacipta.

Prasetyo et al. 2016. Analisis Usaha Perikanan Tangkap Kapal Purse Seine Berpendingin Freezer Dibandingkan Dengan Es di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Bajomulyo, Juwana, Kabupaten Pati. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Hlm 67-77.

Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Usni dan Deni. 2013. Panduan Lengkap Benih Ikan Konsumsi. Penebar Swadaya, Jakarta.

Wisnantara G.B.M., K. Sumantadinata dan F. R. Zakaria. 2006. Analisa Kelayakan Bisnis Usaha Pembudidayaan Ikan Koki pada Lahan Terbatas di Jakarta. Jurnal MPI. 1(2) : 13 – 22

Zulhardi, Afri. 2020. Sistem Agribisnis Pembenihan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) di Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru. Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau Pekanbaru

Ekonomi politik

 Ekonomi politik adalah cabang ilmu sosial yang mempelajari hubungan yang terbentuk antara penduduk suatu negara dan pemerintahnya ketika kebijakan politik diberlakukan. Oleh karena itu, ekonomi politik adalah hasil interaksi antara politik dan ekonomi dan merupakan dasar dari disiplin ilmu sosial.

Menurut Clark (1998:21-23), munculnya teori ekonomi dapat dilacak dari periode ke-14 dan ke-16 yang biasa disebut masa ‘transformasi besar’ (great transformation) di Eropa Barat sebagai implikasi dari sistem perdagangan yang secara perlahan menyisihkan sistem ekonomi feodal diabad pertengahan.

Ekonomi politik bertujuan untuk mencegah berbagai perkembangan yang tidak seimbang dan diusahakan untuk mencegah atau memperbaiki gangguan-gangguan keseimbangan yang terpenting 

Secara garis besar mazhab dapat dipecah dalam tiga kategori :

1. Aliran ekonomi politik konservatif yang dipelopori oleh Edmund Burke

2. Aliran ekonomi politik klasik yang dipelopori oleh Adam Smith, Thomas Maltus, David Ricardo, Nassau Senior, dan Jean Baptise Say

3. Aliran ekonomi politik radikal yag dipropragandakan oleh Wiliam Godwin, Thomas Paine, Marquis de Condorcet, Karl Mark


Prinsip teori ekonomi politik

- Mempelajari bagaimana teori ekonomi seperti kapitalisme, sosialisme, dan komunisme bekerja di dunia nyata 

- Mempelajari akar-akar yang mendasari kebijakan-kebijakan ekonomi 

- Mempelajari bagaimana teori ekonomi mempengaruhi sistem sosial-ekonomi yang berbeda 

- Mempelajari bagaimana teori ekonomi mempengaruhi pembuatan dan implementasi kebijakan publik


Contoh Ekonomi Politik:

1. Penetapan UMR

Penetapan UMR menjadi salah satu contoh ekonomi politik. UMR merupakan upah minimal yang menjadi standart gaji yang berlaku bagi seluruh kabupaten dan kota dalam satu provinsi.

2. Penetapan Harga Maksimum

Dalam menetapkan harga maksimum bisa dilakukan diberbagai sektor baik perdagangan, kesehatan, dan transportasi. Contohnya penetapan harga obat diapotek, harga BBM, harga tiket kereta api, harga tiket bus.

MARKETING PLAN PRODUK KERIPIK NANGKA

  MARKETING PLAN PRODUK KERIPIK NANGKA Latar Belakang Marketing Plan atau  Rencana Pemasaran adalah suatu bentuk dari proses manajemen yang ...